
”Dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud).
Gerakan Seribu Sumur didesain sebagai sebuah program untuk memberikan edukasi dan akses seluas-luasnya bagi ummat untuk bershodaqoh jariyah melalui wakaf sumur secara berjamaah. Untuk itu, proses assessment menjadi kata kunci pada setiap tahapannya, dari perencanaan, implementasi hingga kelangsungan pemanfaatannya dalam jangka panjang sebagai bagian dari ikhtiar terbaik untuk mengawal agar sumur dapat mengalirkan pahala bagi para wakif hingga hari kiamat, insyaa Allah biidznillah. Beberapa aspek yang menjadi parameter assesment adalah keberlangsungan layanan, kehandalan perangkat, ramah lingkungan, kelangsungan pasokan energi dan yang tidak kalah penting adalah pemilihan nadzir yang memiliki komitmen kuat untuk menjaga asset dan keberlangsungan fungsinya. Dalam kaitan ini, gerakan ini berkolaborasi dengan Global Wakaf yang berpengalaman sebagai nadzir sumur wakaf baik di dalam maupun di luar negeri, juga Project Langit Rehab Hati dan beberapa DKM masjid maupun pesantren lainnya.
Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa air? Air adalah kebutuhan dasar manusia, air adalah sumber kehidupan. Namun faktanya, tidak semua air yang bersih dapat dengan mudah diperoleh dan tidak bisa dipungkiri bahwa di daerah yang sulit mendapatkan air bersih sangat rentan terhadap penyakit menular. Persoalan ironis atas akses air bersih adalah “cost of water”, ketika masyarakat miskin membayar 5 kali lipat dari masyarakat menengah ke atas.
Sepanjang tahun, krisis air bersih masih menjadi permasalahan di berbagai wilayah tanah air. Problem ini kian parah terjadi kala musim kemarau tiba. Sumber air mengering di mana-mana. Akibatnya, ribuan keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan paling vital dalam kehidupan
Berdasarkan catatan BPBD, musim kemarau panjang 2019 ini telah menyebabkan kekeringan di 2.620 desa di 758 kecamatan yang tersebar pada 101 kabupaten/kota se-Indonesia.
Pahala Mengalir Dengan Mengalirnya Air
Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa air? Air adalah kebutuhan dasar manusia, air adalah sumber kehidupan. Namun faktanya, tidak semua air yang bersih dapat dengan mudah diperoleh dan tidak bisa dipungkiri bahwa di daerah yang sulit mendapatkan air bersih sangat rentan terhadap penyakit menular. Persoalan ironis atas akses air bersih adalah “cost of water”, ketika masyarakat miskin membayar 5 kali lipat dari masyarakat menengah ke atas.
Sepanjang tahun, krisis air bersih masih menjadi permasalahan di berbagai wilayah tanah air. Problem ini kian parah terjadi kala musim kemarau tiba. Sumber air mengering di mana-mana. Akibatnya, ribuan keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan paling vital dalam kehidupan
Berdasarkan catatan BPBD, musim kemarau panjang 2019 ini telah menyebabkan kekeringan di 2.620 desa di 758 kecamatan yang tersebar pada 101 kabupaten/kota se-Indonesia.







”Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).
-
zakat
-
Gerakan Infaq Air
-
Wakaf Eco Surau Taman Qolbun Salim
Funding Goal: Rp2.500.000.000,00
Donatur

Total Sumber Mata Air

Penerima Manfaat

Total Donasi

Donatur

Total Sumber Mata Air

Penerima Manfaat

Total Donasi
